Senin, 30 April 2012

In Memoriam Setahun Kepergianmu

Cinta ini karena Kekagumanku akan
Keindahanmu sebagai Ciptaan-Nya

Oleh : Hasan Basri

Aku mencintaimu karena aku melihat suatu keindahan pada dirimu. Setiap melihat pancaran cahaya matamu, membuatku seperti sedang menikmati pancaran ribuan sinar bintang di malam yang cerah. Senyummu yang manis, membuatku seperti sedang menikmati indahnya puncak pegunungan yang sejuk dan dihiasi barisan pohon cemara yang hijau merona. Alunan lembut suaramu membuatku menjadi tenang, setenang angin sepoi-sepoi yang melintas di bawah pohon rindang. Rasa panas menjadi dingin, rasa sepi menjadi happy. Mendengar suaramu, serasa mendengarkan lantunan suara bidadari yang sedang melantunan ayat-ayat suci al-Qur’an.

Semakin dekat kumengenalmu, rasa kagum ini terhadap dirimu sebagai ciptaan-Nya, semakin dalam. Entah mengapa, denganmu kumenemukan ketenangan dan kebahagian, seperti ketika menikmati keindaan alam pegunungan maupun pantai lepas disaat menjelang sunset muncul.

Sesuatu yang indah mungkin banyak di dunia ini, tapi belum tentu layak dicintai. Keindahan tersebut ada yg fatamorgana, sehingga membuat setiap yg melihat hanya bahagia sesaat. Tapi tidak dengan dirimu, siapapun yang mengenalmu dengan dekat, akan merasakan ketenangn yang luar biasa. Aku sendiri tanpa sadar telah mengeluarkan kata-kata “Tuhan, inikah bidadari Syurga yang Engkau janjikan untuk perdamaian di dunia”. Ucapan tersebut tanpa sadar keluar dari bibirku yang selama ini tidak pernah merasakan kedamaian hati.

Aura keindahanmu mungkin tak pernah kau sadari telah membuat lelaki, termasuk diriku, perlu banyak belajar tentang wanita yang katanya tercipta dari tulang rusuk laki-laki. Pancaran aura Keindahanmu tak mungkin bisa kulihat dan kuraba, tapi sangat kuat untuk kurasakan di dasar hatiku yang paling dalam.

Dekat denganmu, membuatku ku berubah fikiran, tidak semua perempuan bisa berlabel “Racun Dunia”. Dirimu, kurasakan sebagai “Madu Dunia”. Dapat membuat orang sakit jadi sembuh, buah asam menjadi anggur. Jangan kau tanyakan seperti apa cintaku padamu. Cintaku tak kasat mata, tak dapat diukur. Tetapi, cintaku padamu cukup kuat untuk mengubah diriku menjadi seseorang yang akan selalu siap mendampingi, menjaga, dan berkorban untuk dirimu.

Tak banyak yang bisa ku uraikan. Cintaku memiliki kekuatan yang dapat mengubah segalanya menjadi lebih bermakna dan bermanfaat…amin..

*Tulisan ini kupersembahkan kepada Isyatir Radhiah,S.EI…setelah 5 tahun kita mengarungi hidup bersama, suka duka kita rasakan berdua,,,,segala tembok pembatas berhasil kita hancurkan,,,,kini engkau telah pergi untuk selama-lamanya…semoga jalan kasih..semoga bahagia kau temukan disana…separuh jiwaku telah melayang bersamamu….tak seorang wanitapun sampai saat ini bisa menggantikan posisimu dihatiku…walaupun telah kucoba….

Sumber