Senin, 30 April 2012

Nasehat Lukman Al Hakim Pada Anaknya

Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula Rasul, namun kisah hidupnya diabadikan dalam Al Qur'an adalah Lukman Al Hakim. Mengapa? Tak lain karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hidup.

"Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan ibadah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir."

"Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu, dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya."

"Anakku, ikutlah engkau pada orang-orang yang sedang menggotong jenazah, jangan kau ikut orang-orang yang hendak pergi ke pesta pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan engkau pada kehidupan yang akan datang. Sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu."

"Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya."

"Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan."

"Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung hutang."

"Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah:

1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.

2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.

3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.

4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.

5. Ingatlah Allah selalu.

6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu.

7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.

8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu. 

(dikutip dari milis tetangga, yang menyadur dari Majalah Sabili, tidak disebutkan edisinya)

Sumber

Biografi Salahudin Al-Ayubi (1138 - 1193 M)

Biografi Salahudin Al-Ayubi (1138 - 1193 M)

oleh M Zuni Irawan pada 1 November 2009 pukul 17:25 ·

Biografi Salahudin Al-Ayubi (1138 - 1193 M)

Shalahuddin Al-Ayubi terlahir dari keluarga Kurdish di kota Tikrit (140km barat laut kota Baghdad) dekat sungai Tigris pada tahun 1137M. Masa kecilnya selama sepuluh tahun dihabiskan belajar di Damaskus di lingkungan anggota dinasti Zangid yang memerintah Syria, yaitu Nur Ad-Din atau Nuruddin Zangi.


Salahudin Al-Ayubi atau tepatnya Sholahuddin Yusuf bin Ayyub, Salah Ad-Din Ibn Ayyub atau Saladin/salahadin (menurut lafal orang Barat) adalah salah satu pahlawan besar dalam tharikh (sejarah) Islam. Satu konsep dan budaya dari pahlawan perang ini adalah perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang kita kenal dengan sebutan maulud atau maulid, berasal dari kata milad yang artinya tahun, bermakna seperti pada istilah ulang tahun. Berbagai perayaan ulang tahun di kalangan/organisasi muslim sering disebut sebagai milad atau miladiyah, meskipun maksudnya adalah ulang tahun menurut penanggalan kalender Masehi.

Selain belajar Islam, Shalahuddin pun mendapat pelajaran kemiliteran dari pamannya Asaddin Shirkuh, seorang panglima perang Turki Seljuk. Kekhalifahan. Bersama dengan pamannya Shalahuddin menguasai Mesir, dan mendeposisikan sultan terakhir dari kekhalifahan Fatimid (turunan dari Fatimah Az-Zahra, putri Nabi Muhammad SAW).

Dinobatkannya Shalahuddin menjadi sultan Mesir membuat kejanggalan bagi anaknya Nuruddin, Shalih Ismail. Hingga setelah tahun 1174 Nuruddin meninggal dunia, Shalih Ismail bersengketa soal garis keturunan terhadap hak kekhalifahan di Mesir. Akhirnya Shalih Ismail dan Shalahuddin berperang dan Damaskus berhasil dikuasai Sholahuddin. Shalih Ismail terpaksa menyingkir dan terus melawan kekuatan dinasti baru hingga terbunuh pada tahun 1181. Shalahuddin memimpin Syria sekaligus Mesir serta mengembalikan Islam di Mesir kembali kepada jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Dalam menumbuhkan wilayah kekuasaannya Shalahuddin selalu berhasil mengalahkan serbuan para Crusader dari Eropa, terkecuali satu hal yang tercatat adalah Shalahuddin sempat mundur dari peperangan Battle of Montgisard melawan Kingdom of Jerusalem (kerajaan singkat di Jerusalem selama Perang Salib). Namun mundurnya Sholahuddin tersebut mengakibatkan Raynald of Châtillon pimpinan perang dari The Holy Land Jerusalem memrovokasi muslim dengan mengganggu perdagangan dan jalur Laut Merah yang digunakan sebagai jalur jamaah haji ke Makkah dan Madinah. Lebih buruk lagi Raynald mengancam menyerang dua kota suci tersebut, hingga akhirnya Shalahuddin menyerang kembali Kingdom of Jerusalem di tahun 1187 pada perang Battle of Hattin, sekaligus mengeksekusi hukuman mati kepada Raynald dan menangkap rajanya, Guy of Lusignan.

Akhirnya seluruh Jerusalem kembali ke tangan muslim dan Kingdom of Jerusalem pun runtuh. Selain Jerusalem kota-kota lainnya pun ditaklukkan kecuali Tyres/Tyrus. Jatuhnya Jerusalem ini menjadi pemicu Kristen Eropa menggerakkan Perang Salib Ketiga atau Third Crusade.

Perang Salib Ketiga ini menurunkan Richard I of England ke medan perang di Battle of Arsuf. Shalahuddin pun terpaksa mundur, dan untuk pertama kalinya Crusader merasa bisa menjungkalkan invincibilty Sholahuddin. Dalam kemiliteran Sholahuddin dikagumi ketika Richard cedera, Shalahuddin menawarkan pengobatan di saat perang di mana pada saat itu ilmu kedokteran kaum Muslim sudah maju dan dipercaya.


Pada tahun 1192 Shalahuddin dan Richard sepakat dalam perjanjian Ramla, di mana Jerusalem tetap dikuasai Muslim dan terbuka kepada para peziarah Kristen. Setahun berikutnya Shalahuddin meninggal dunia di Damaskus setelah Richard kembali ke Inggris. Bahkan ketika rakyat membuka peti hartanya ternyata hartanya tak cukup untuk biaya pemakamannya, hartanya banyak dibagikan kepada mereka yang membutuhkannya.


Data lengkap tentang King Salahudin Al-Ayubi
Memerintah 1174 M. – 4 Maret-1193 M.
Dinobatkan 1174 M.
Nama lengkap Yusuf Ayyubi
Lahir 1138 M. di Tikrit, Iraq
Meninggal 4 Maret-1193 M. di Damaskus, Syria
Dimakamkan Masjid Umayyah, Damaskus, Syria
Pendahulu Nuruddin Zengi
Pengganti Al-Aziz
Dinasti Ayyubid
Ayah Najmuddin Ayyub


Selain dikagumi Muslim, Shalahuddin atau Saladin/salahadin mendapat reputasi besar di kaum Kristen Eropa, kisah perang dan kepemimpinannya banyak ditulis dalam karya puisi dan sastra Eropa, salah satunya adalah The Talisman (1825) karya Walter Scott.

Masa lalu memang tidak mudah pergi meskipun kita seperti tak
ingin menengoknya. Bahkan di salah satu tembok Masjid
Umayyah yang dulu adalah Katedral Yahya Pembaptis yang
dipermak jadi masjid yang indah di tahun 700-an itu, seorang
sejarawan masih menemukan sisa inskripsi ini: "Kerajaan-Mu, ya,
Kristus, adalah kerajaan abadi...."

Tapi jika masa lalu tak mudah pergi, dari bagian manakah dari
Saladin yang akan datang kepada kita kini? Dari ruang makamnya
yang kusam, mitos apa yang akan kita teruskan? Kisah Saladin
adalah kisah peperangan. Dari zamannya kita dengar cerita
dahsyat bagaimana agama-agama telah menunjukkan
kemampuannya untuk memberi inspirasi keberanian dan ilham
pengorbanan - yang kalau perlu dalam bentuk pembunuhan.

Tapi sebagian besar kisah Saladin - yang tersebar baik di Barat
maupun di Timur dari sejarah Perang Salib yang panjang di abad
ke- 12 itu - adalah juga cerita tentang seorang yang pemberani
dalam pertempuran, yang sebenarnya tak ingin menumpahkan
darah. Saladin merebut Jerusalem kembali di musim panas 1187.
Tapi menjelang serbuan, ia beri kesempatan penguasa Kristen
kota itu untuk menyiapkan diri agar mereka bisa melawan
pasukannya dengan terhormat. Dan ketika pasukan Kristen itu
akhirnya kalah juga, yang dilakukan Saladin bukanlah menjadikan
penduduk Nasrani budak-budak. Saladin malah membebaskan
sebagian besar mereka, tanpa dendam, meskipun dulu, di tahun
1099, ketika pasukan Perang Salib dari Eropa merebut
Jerusalem, 70 ribu orang muslim kota itu dibantai dan sisa-sisa
orang Yahudi digiring ke sinagog untuk dibakar.

"Anakku," konon begitulah pesan Sultan itu kepada anaknya,
az-Zahir, menjelang wafat, "...Jangan tumpahkan darah... sebab
darah yang terpercik tak akan tertidur."

Dalam hidupnya yang cuma 55 tahun, ikhtiar itulah yang
tampaknya dilakukan Saladin. Meskipun tak selamanya ia tanpa
cacat, meskipun ia tak jarang memerintahkan pembunuhan, kita
toh tahu, bagaimana pemimpin pasukan Islam itu bersikap baik kepada Raja Richard
Berhati Singa yang datang dari Inggris untuk mengalahkannya.
Ketika Richard sakit dalam pertempuran, Saladin mengiriminya
buah pir yang segar dingin dalam salju, dan juga seorang dokter.
Lalu perdamaian pun ditandatangani, 1 September 1192, dan
pesta diadakan dengan pelbagai pertandingan, dan orang Eropa
takjub bagaimana agama Islam bisa melahirkan orang sebaik itu.

Kita sekarang juga mungkin takjub bagaimana masa lalu bisa
melahirkan orang sebaik itu. Terutama ketika orang hanya
mencoba menghidupkan kembali apa yang gagah berani dari
abad ke- 12 tapi meredam apa yang sabar dan damai dari sebuah
zaman yang penuh peperangan. Tapi pentingkah sebenarnya
masa silam?

Dari makam telantar orang Kurdi yang besar itu, suatu hari di
tahun 1970-an, saya kembali ke pusat Damaskus, lewat lorong
bazar yang sibuk di depan Masjid Umayyah. Kota itu riuh,
keriuhan yang mungkin tanpa sejarah.

l9 Januari 1991

(Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir 4, Grafiti, 1995, h.
388-390)

Ref : http://yulian.firdaus.or.id/
http://m0emets.blogspot.com/2007/11/salahudin-al-ayubi.html
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/02/biografi-salahudin-al-ayubi-1138-1193-m.html

Sejarah Hari Buruh

Setiap tanggal 1 Mei, kaum buruh dari seluruh dunia memperingati peristiwa besar yaitu demonstrasi kaum buruh di Amerika Serikat pada tahun 1886, yang menuntut pemberlakuan delapan jam kerja. Tuntutan ini terkait dengan kondisi saat itu, ketika kaum buruh dipaksa bekerja selama 12 sampai 16 jam per hari. Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi di tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam seharinya. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat. Ada dua orang yang dianggap telah menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja, Peter McGuire dan Matthew Maguire, seorang pekerja mesin dari Paterson, New Jersey. Pada tahun 1872, McGuire dan 100.000 pekerja melakukan aksi mogok untuk menuntut mengurangan jam kerja. McGuire lalu melanjutkan dengan berbicara dengan para pekerja and para pengangguran, melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan dan uang lembur. McGuire menjadi terkenal dengan sebutan "pengganggu ketenangan masyarakat".

Pada tahun 1881, McGuire pindah ke St. Louis, Missouri dan memulai untuk mengorganisasi para tukang kayu. Akhirnya didirikanlah sebuah persatuan yang terdiri atas tukang kayu di Chicago, dengan McGuire sebagai Sekretaris Umum dari "United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America". Ide untuk mengorganisasikan pekerja menurut bidang keahlian mereka kemudian merebak ke seluruh negara. McGuire dan para pekerja di kota-kota lain merencanakan hari libur untuk Para pekerja di setiap Senin Pertama Bulan September di antara Hari Kemerdekaan dan hari Pengucapan Syukur.

Pada tanggal 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di kota New York dengan peserta 20.000 orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya.

Pada 1887, Oregon menjadi negara bagian pertama yang menjadikannya hari libur umum. Pada 1894. Presider Grover Cleveland menandatangani sebuah undang-undang yang menjadikan minggu pertama bulan September hari libur umum resmi nasional.

Kongres Internasional Pertama diselenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss, dihadiri berbagai elemen organisasi pekerja belahan dunia. Kongres ini menetapkan sebuah tuntutan mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari, yang sebelumnya (masih pada tahun sama) telah dilakukan National Labour Union di AS: Sebagaimana batasan-batasan ini mewakili tuntutan umum kelas pekerja Amerika Serikat, maka kongres merubah tuntutan ini menjadi landasan umum kelas pekerja seluruh dunia.

Satu Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia pada Konggres 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions untuk, selain memberikan momen tuntutan delapan jam sehari, memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut. Tanggal 1 Mei dipilih karena pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions, yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872 [1], menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886.

PERISTIWA HAYMARKET

Pada tanggal 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei.

Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886 pada awalnya didukung oleh sekitar 250 ribu buruh. Dalam jangka waktu dua minggu membesar menjadi sekitar 350 ribu buruh. Kota Chicago adalah jantung gerakan diikuti oleh sekitar 90 ribu buruh. Di New York, demonstrasi yang sama diikuti oleh sekitar 10 ribu buruh, di Detroit diikuti 11 ribu buruh. Demonstrasi pun menjalar ke berbagai kota seperti Louisville dan di Baltimore demonstrasi mempersatukan buruh berkulit putih dan hitam. Sampai pada tanggal 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar dari Maine ke Texas, dan dari New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta buruh di negeri tersebut. Perkembangan ini memancing reaksi yang juga besar dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi demonstrasi.

Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi dan memerintahkan agar demonstran membubarkan diri. Sebuah bom meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun mem****-buta menembaki buruh yang berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada tanggal 3 Mei 1886, empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan terlibat dalam pemboman delapan orang aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan. Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap setiap demonstrasi buruh. Namun kaum buruh tidak begitu saja menyerah dan pada tahun 1888 kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890.

Pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang diselenggarakan di Paris menetapkan peristiwa di AS tanggal 1 Mei itu sebagai hari buruh sedunia dan mengeluarkan resolusi berisi:

Quote:
Sebuah aksi internasional besar harus diorganisir pada satu hari tertentu dimana semua negara dan kota-kota pada waktu yang bersamaan, pada satu hari yang disepakati bersama, semua buruh menuntut agar pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional Perancis.
Resolusi ini mendapat sambutan yang hangat dari berbagai negara dan sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei, yang diistilahkan dengan May Day, diperingati oleh kaum buruh di berbagai negara, meskipun mendapat tekanan keras dari pemerintah mereka.

*disarikan dari berbagai sumber

Sumber

In Memoriam Setahun Kepergianmu

Cinta ini karena Kekagumanku akan
Keindahanmu sebagai Ciptaan-Nya

Oleh : Hasan Basri

Aku mencintaimu karena aku melihat suatu keindahan pada dirimu. Setiap melihat pancaran cahaya matamu, membuatku seperti sedang menikmati pancaran ribuan sinar bintang di malam yang cerah. Senyummu yang manis, membuatku seperti sedang menikmati indahnya puncak pegunungan yang sejuk dan dihiasi barisan pohon cemara yang hijau merona. Alunan lembut suaramu membuatku menjadi tenang, setenang angin sepoi-sepoi yang melintas di bawah pohon rindang. Rasa panas menjadi dingin, rasa sepi menjadi happy. Mendengar suaramu, serasa mendengarkan lantunan suara bidadari yang sedang melantunan ayat-ayat suci al-Qur’an.

Semakin dekat kumengenalmu, rasa kagum ini terhadap dirimu sebagai ciptaan-Nya, semakin dalam. Entah mengapa, denganmu kumenemukan ketenangan dan kebahagian, seperti ketika menikmati keindaan alam pegunungan maupun pantai lepas disaat menjelang sunset muncul.

Sesuatu yang indah mungkin banyak di dunia ini, tapi belum tentu layak dicintai. Keindahan tersebut ada yg fatamorgana, sehingga membuat setiap yg melihat hanya bahagia sesaat. Tapi tidak dengan dirimu, siapapun yang mengenalmu dengan dekat, akan merasakan ketenangn yang luar biasa. Aku sendiri tanpa sadar telah mengeluarkan kata-kata “Tuhan, inikah bidadari Syurga yang Engkau janjikan untuk perdamaian di dunia”. Ucapan tersebut tanpa sadar keluar dari bibirku yang selama ini tidak pernah merasakan kedamaian hati.

Aura keindahanmu mungkin tak pernah kau sadari telah membuat lelaki, termasuk diriku, perlu banyak belajar tentang wanita yang katanya tercipta dari tulang rusuk laki-laki. Pancaran aura Keindahanmu tak mungkin bisa kulihat dan kuraba, tapi sangat kuat untuk kurasakan di dasar hatiku yang paling dalam.

Dekat denganmu, membuatku ku berubah fikiran, tidak semua perempuan bisa berlabel “Racun Dunia”. Dirimu, kurasakan sebagai “Madu Dunia”. Dapat membuat orang sakit jadi sembuh, buah asam menjadi anggur. Jangan kau tanyakan seperti apa cintaku padamu. Cintaku tak kasat mata, tak dapat diukur. Tetapi, cintaku padamu cukup kuat untuk mengubah diriku menjadi seseorang yang akan selalu siap mendampingi, menjaga, dan berkorban untuk dirimu.

Tak banyak yang bisa ku uraikan. Cintaku memiliki kekuatan yang dapat mengubah segalanya menjadi lebih bermakna dan bermanfaat…amin..

*Tulisan ini kupersembahkan kepada Isyatir Radhiah,S.EI…setelah 5 tahun kita mengarungi hidup bersama, suka duka kita rasakan berdua,,,,segala tembok pembatas berhasil kita hancurkan,,,,kini engkau telah pergi untuk selama-lamanya…semoga jalan kasih..semoga bahagia kau temukan disana…separuh jiwaku telah melayang bersamamu….tak seorang wanitapun sampai saat ini bisa menggantikan posisimu dihatiku…walaupun telah kucoba….

Sumber

Logikaku Tentang Hijrah

Tahun baru islam, sebuah sejarah dari berbagai macam sejarah, peristiwa dan kejadian yang mengukir perjalanan hidup seorang Nabi dan perjuangan umat yang meyakini pada suatu nilai relegius, tatanan kehidupan yang baru, prilaku hidup lebih manusiawi, dimana kaitannya dengan hubungan manusia dengan tuhannya, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan lingkungan disekitarnya.

Hikmah Relegius dari Tahun Baru islam, keyakinan saya setiap tahun baru merupakan awal dari sebuah perubahan demi perubahan dari waktu ke waktu, mengukir bacaan, perasaan, keilmuan tentang Zat yang Maha Besar, menggali semua hikmah rutinitas agama dapat dipahami menjadi sesuatu yang bukan kosong, hampa tanpa makna, setiap gerak dan lintasan alam fikiran kemudian tubuh masuk merasuk kedalam kosmopolitan Illahi.

Hikmah hubungan manusia dengan manusia, pemahaman saya sebuah perbaikan ahlak dan nilai manusia baik dari segi pola fikir yang baik, tujuan yang baik sampai pada capaian yang baik yang bersendikan nilai-nilai agama yang tertera dalam Al Qur'an dan Hadist nabi, selebihnya pilihan kita memilih mazhabnya(saya Syafi'i), dengan tidak melupakan nilai universal yang datang dari bathin setiap mahluk hidup, perbaikan sikap, budi pekerti dan bahasa yang membedakan kita sesama manusia dan kita dengan mahluk lainnya, selebihnya bagaimana mampu melawan dan bertahan terhadap prilaku yang menyimpang dari diri sendiri maupun orang lain, sikap perlawanan dan bertahan disesuai dengan ajaran norma yang berlaku dengan cara-cara bijak, dinamis dan harmonis. banyak hal akan kita hadapi menguras energi, perasaaan dan logika.(Jika orang menampar pipi kiri maka tamparlah pipi kanannya, Namun yang terbaik adalah Memaafkan dengan cara bijaksana).

Hikmah hubungan dengan lingkungan, manusia merupakan mahluk yang mampu merusak dan menguras lingkungan tanpa ada batas, pada akhirnya mengakibatkan lingkungan berubah dari semula menuju pada extrim lingkungan yang membawa bencana, Maka perlulah lebih memahami (Kesadaran) nilai lingkungan, mamfaat lingkungan serta memberi ruang yang baik untuk lingkungan demi kehidupan manusia, Nilai -nilai dan norma sebenarnya sudah ada di bathin manusia, buruk dan baik, salah dan benar, tanpa kita sadari semua itu sudah ada, baiknya lingkungan baik juga kita,

Hijrahnya Nabi Muhammad SAW merupakan momentum pilihan sadar, memahami kebenaran dan bagian usaha-usaha menuju kebaikan, kebaikan relegius, kebikan sosial dan kebaikan ekonomi, sebuah perubahan harus dilakukan dengan kondisi apapun bahkan kondisi yang tersulit seklipun, apalagi dalam kondisi yang baik akan lebih mudah, satu perbuatan yang kecil saja bisa berbuah sesuatu yang besar. Namun semua berpulang kepada kita sendiri memahami arti tahun, arti bulan dan arti hari, terutama perubahan siang dan malam. Kontek agama"Demi Masa".

Tujuan penamaan tahun jelas, agama apapun, budaya apapun, semua menuju kebaikan, lebih baik dari hari atau tahun yang ditinggalkan dalam perjalanan hidup manusia, Kontek sekarang kehidupan bangsa indonesia belum mampu berubah menuju kebaikan, banyak hal dan komplek, pormulasi yang tepat ternyata belum ketemu, semua persoalan disebabkan regulasi yang ada tak mampu memberi ruang dan gerak manusia indonesia berkreasi dengan baik, Lebih parah lagi, prilaku para pemegang kebijakkan dan pengusaha berprilaku tidak baik hanya untuk mencapai tujuan, ujung-ujungnya prilaku ini menjadi Gunung Es yang menggelinding ke bawah, pertama kecil kemudian semakin besar, dari prilaku penjabat atau pengusaha yang sedikit mampu menularkan prilaku buruk pada sejumlah rakyat begitu banyak, Kita sedang Akut' obatnya bisa amputasi atau mengobati perlahan dalam waktu lama dan memakan biaya yang cukup besar.

Budaya prilaku buruk sekarang sudah menjadi lumrah, bahkan sebagai suatu kebenaran, logika kita terbalik...terbaik 100%...jauh dari Hijrah yang dimaksud dalam pengertian Nabi Muhammad SAW dan Tahun Baru Islam yang diyakini........

Hijrah apapun yang ada lakukan, berawal dari yang besar atau yang kecil, dari yang sederhana sampai yang terulit, maka anda telah melakukan perubahan, masalah nilai pahala jangan coba di hitung ...anda akan salah nantinya, tapi yang penting setiap kebaikan akan mendapat sesuatu yang manis, mendapatkan harga dimata Allah.SWT. Amin.

Pontianak, 7 Desember 2010.

Firanda.

Cinta Laki-Laki Biasa

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya. Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan. Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu. Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka. Kamu pasti bercanda! Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda. Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!

Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya. Tidak ada yang lucu, suara Papa tegas, Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik! Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.

Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan? Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh? Nania terkesima. Kenapa? Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik. Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus! Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur. Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau! Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.

Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak. Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah. Tapi kenapa? Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa. Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya. Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania! Cukup! Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?

Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia. Mereka akhirnya menikah.

***

Setahun pernikahan. Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka. Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia. Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania. Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan. Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.

Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar! Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses! Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli. Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen. Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak! Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan? Rafli juga pintar! Tidak sepintarmu, Nania. Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan. Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu. Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma. Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli! Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu. Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.

Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang. Tak apa, kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang. Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik..

Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya? Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah. Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia! Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia, alasan- alasan menjadi tidak penting. Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak!

Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama. Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik. Cantik ya? dan kaya! Tak imbang! Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.

Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.

***

Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya. Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan! Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil. Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang. Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali. Baru pembukaan satu. Belum ada perubahan, Bu. Sudah bertambah sedikit, kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.

Sekarang pembukaan satu lebih sedikit. Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi. Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset. Masih pembukaan dua, Pak! Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya.

Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya. Bang? Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan. Dokter? Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar. Mungkin? Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat? Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.

Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri. Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir. Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat. Pendarahan hebat!

Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis. Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka. Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker. Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.

***

Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang. Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli. Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.

Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra.. Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya. Nania, bangun, Cinta? Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik. Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan.

Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik, "Nania, bangun, Cinta?" Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan. Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.

Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya. Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh. Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi. Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.

Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh? Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli. Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun. Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari.

Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat. Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik. Baik banget suaminya! Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua! Nania beruntung! Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya. Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam! Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama. Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa?

Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi? Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan. Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna.

Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya. Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.
http://www.bluefame.com/index.php?showtopic=87718

COPAS

Jiwa Yang Tak Ingin Rapuh

Adlh aq jiwa yg tak ingn rapuh..Meski raga menggigil dlm dekapn ksunyian,meski mimpi hny mampu usir rinduqu..!TERUSLAH KAU BERLARI,MENARI DAN MENYANYI..Aqupun tahu tk mgkn paksakn sgnap rasaqu..Meski untk it tlh qu hadirkn bintang dn rmbln..Trserahmu merangkai ikrar hatimu,SEBAB AQU ADLH JIWA YG TAK INGIN RAPUH wkwkwkwk..Emang lo aj wnt d planet ini??

Sumber

Wacana Neolib dan Demokrasi

WACANA“NEOLIB=DEMOKRASI”
Oleh :Deman Huri Gustira


Pemilihan presiden akan dilaksanakan pada tanggal 8 juli 2009. Para calon sudah menyampaikan visi dan misinya ke publik, Menarik isu yang di angkat lebih berbau sedikit “ideologis”, daripada pilpres tahun 2004.Karena wacana yang diusung adalah wacana faham neolib. Neolib adalah salah satu faham sistem ekonomi yang dianut oleh sebagian negara di dunia ini.
Awalnya,wacana ini hanya konsumsi para aktivis mahasiswa dan LSM yang beraliran kiri saja. Pada pilpres tahun 2009 isu anti neolib bukan hanya konsumsi para aktivis kiri, tetapi sudah masuk dalam ranah politik elit yaitu calon presiden dan wakil Presiden.
Pasca runtuhnya rezim Soekarno kata neolib masih sangat tabu bagi elit politik di tingkat nasional karena sudah dipastikan yang menggunakan wacana anti neolib secara tidak langsung akan berhadapan dengan Negara.
Karena orang-orang yang anti neolib adalah mereka pada umumnya menganut faham sosilis,komunis ataupun Islam dan aliran keagaam lainya,yang memang bertentangan dengan faham negara.
Menariknya, beberapa konsep yang ditawarankan pada kampanye pilres 2009 adalah konsep ekonomi kerakyatan, anti neolib,ekonomi tengah dan lain-lain. Padahal semuanya bermuaranya tetap pada kapitalisme, karena instrument politik kita adalah demokrasi liberal dan ekonominya sedikit liberal.
Inti dari munculnya wacana tersebut, didasarkan pada martabat dan kesejahteraan bangsa Indonesia yang sedang menurun di percaturan politik global. Indonesia yang katanya sangat kaya tetapi tetap terkungkung dalam garis kemiskinan penduduknya. Ini karena negeri ini terjebak dalam melaksanaka sistem ekonomi neolib, sehinga membuat Negara dan rakyat Indonesia kurangb berdaulat secara ekonomi,social dan budaya.
Neolib merupakan salah satu sitem ekonomi , Dimana peran Negara dikurangi, dalam menjalankan aktivitas ekonomi diserakan kepada pasar secara bebas.
Sistem ekonomi neolib dalam pelaksanaanya tidak akan otonom dari sistem politik yang berlaku. Sistem ekonomi neolib membutuhkan instrumen sistem politik yang liberal. Sistem politik inilah yang yang sedang dianut dinegeri ini, sistem hasil reduksi dari sistem demokrasi liberal dari negara-negara yang menganut faham ini.
Sistem ekonomi dan sistem politik tidak bisa berdiri sendiri. Sistem demokrasi yang sangat liberal dipastikan akan menghasilkan sistem ekonomi yang liberal pula. Muara besarnya tertuju pada aliran sistem Kapitalisme.
Sistem politik Indonesia diserahkan begitu saja kepada ”pasar”.Sehingga ada anekdot ,one man one vote,one vote one dollar.(satu orang satu suara,satu suara satu dollar).
Sistem demokrasi liberal yang sangat identik dengan demokrasi ala Erofa dan Amerika yang pernah dikritik oleh soekarno dalam tulisanya yang berjudul demokrasi politik dan ekonomi ” Bukan, - ini bukan demokrasi jang harus kita tiru, bukan demokrasi untuk kita kaum Marhaen lndonesia! Sebab "demokrasi" jang begitu hanjalah demokrasi parlemen sahadja, jakni hanja demokrasi politik saha¬dja. Demokrasi ekonomi tidak ada.
Dalam Pidatonnya yang lain Soekarno berkata” Dan demokrasi-masjarakat? Demokrasi-masjarakat, sosio-demokrasi --, adalah timbul karena, sosio-nasionalisme. Sosio-demokrasi adalah pula demokrasi jang berdiri dengan dua-dua kakinja didalam masjarakat. Sosio-demokrasi tidak ingin mengabdi kepentingan sesuatu gundukan ketjil
sahadja, tetapi kepentingan masjarakat. Sosio-demokrasi bukanlah demokrasi ala Revolusi Perantjis,bukan demokrasi ala Amerika, ala Inggeris, ala Nederland, ala Djerman d.l.l., -- tetapi ia adalah demokrasi sedjati jang mentjari keberesan politik DAN ekonomi, keberesan negeri dan keberesan,rezeki. Sosio-demokrasi adalah demokrasi-politik DAN demokrasi-ekonomi.
Sejarah berdirinya republik ini merupakan antitesa dari gerakan neolib yang intrumenya ada inprialisme.Pendiri republik ini pada umumnya, menganut faham-faham yang sangat bertolak belakang dengan faham neolib baik sistem politik dan ekonominya, yang mereka tawarkan pada awal-awal berdirinya republik ini.
Sebut saja Tan Malaka, Syahrir dengan faham sosialis ,Karto Suwiryo dengan ideologi Islam, Hatta dengan ekonomi koperasinya, Soekarno dengan Ideologi marhaenisme.
Sistem demokrasi yang dianut di republik ini hanya memberi kedaulatan kepada elit politik dan pemodal. Sebagai contoh. ada sebuah Provinsi, menurut hasil penelitian Bapenas dan salah satu lembaga internasional indeks demokrasi terbaik di Indonesia. Namun indeks pembangunan kesejahteraan masyarakatnya terjelek di negeri ini. Ini menunjukan seolah-olah demokrasi yang dibangun di Indonesia tidak ada relasinya dengan kesejahteraan rakyat.
Hal ini disebabkan,sistem demokrasi yang dibangun adalah demokrasi kaum elit bukan demokrasi rakyat. Sistem demokrasinya tidak membuat:rakyat berdaulat secara ekonomi,sosial dan budaya. Sehingga menyebakan rakyat selalu dalam keadaan garis kemiskinan.
Jadi, yang bisa melawan neolib, bukan ajaran ekonomi kerakyatan, bukan juga sistem ekonomi tengah. Tradisi negara-negara didunia yang mampu melawan faham neolib adalah hanya ajaran komunis,sosialis,Islam dan aliran keagamaan lainya.
Sebagaimana yang dilakukan oleh beberapa Negara di dunia seperti Iran, Kuba, Korea Utara, Vinezuela dan Republik Rakyat Cina. Yang akhirnya, sudah dipastikan sebagai konsekuensinya akan berhadapan dengan Negara adikuasa Amerika dan skutunya yang menganut faham demokrasi liberal. Apakah dalam bentuk perang fisik secara langsung ataupun perang dingin. Seperti yang sedang dihadapi oleh negara-negara tersebut pada saat ini.
Permasalahanya, yang diwacanakan oleh capres dan cawapres sekarang masih belum tegas secara ideologis. Bahkan hampir tidak ada yang berani mengatakan, bahwa mereka menganut salah satu faham tersebut.
Untuk mereduksi faham baru yang benar-benar bisa melawan ajaran neolib baik sistem ekonominya ataupun sistem politiknya belum muncul kepermukaan agar dapat menjadi alternatif pemecahan masalah untuk melawan faham neolib.
Perdebatan yang terjadi antara capres yang saling mendeligitimasi satu sama lain tentang faham neolib . Sebenarnya, hanya perdebatan pada tataran ide saja bukan pertarungan taataran ideologis. Karena pertarungan hanya wacana sistem ekonomi neolib, sementara sistem politik yang merupakan intsrumen neolib tidak pernah diwacanakan dalam perdebatan.
Wacana neolib hanya market politik saja, karena pasti tidak akan berhasil direalisikan ketika mereka menjadi capres ataupun cawapres. Basis perdebatnya adalah hanya tataran ide saja.
Yang ditawarkan dalam pasar kampanye pilpres, hanya akan berhenti sebagai wacana untuk menarik konstituen sebayak-banyaknya sebagai market politik.
Sudah dipastikan sistem ekonomi yang berjalan tetap akan berpihak pada pemodal besar. Karena sistem pasar tidak akan otonom dengan sistem politik yang sangat liberal di negeri ini.
Untuk merubah keadaan ini sebanarnya harus ada perubahan radikal disektor politik dan ekonomi, yang merupakan satu kesatuan. Karena sistem ekonomi dan politik bukan ranah yang berdiri sendiri. Perubahan radikal tersebut harus memuara pada akar budaya bangsa Indonesia. Sehingga rakyat Indonesia berdaulat secara ekonomi,politik dan budaya.

Zeitgeist

ZEITGEIST, sebuah film dokumenter yang betul-betul layak ditonton.film ini bisa didownload diinternet atau jika mau silahkan dicopy langsung dari pc saya. Saya tidak tahu persis bagaimana file film ini berada di hardisk eksternal milik saya. Setahu saya hanya ada dua kawan yang sering memberikan hadiah film buat saya, pertama Pay Jarot Sujarwo, dan yang kedua Fachrurrazi. Entah siapa dari kedua orang itu yang memberi file film itu (hayyo ngaku!)

Film yang dirilis pada tanggal 18 Juni 2007 di zeitgeistmovie.com ini mengisahkan tentang kejanggalan agama serta hubungannya dengan upaya segelintir orang untuk mengendalikan dunia lewat rekayasa busuk melalui sistem perbankan (bunga, bank sentral), fiskal, penguasaan informasi dan pemberitaan, kebijakan politik hingga perang yang menelan jutaan nyawa. Film ini didukung oleh pendapat-pendapat ilmiah yang sangat argumentatif tentang berbagai rekayasa segelintir bankir internasional terhadap peristiwa dunia yang menghebohkan termasuk rekayasa busuk Pemerintah AS untuk melakukan serangan 11 September ke negaranya sendiri, demi kelanggengan kekuasaan perbankan, keberlanjutan bisnis alat perang, penguasaan sumber daya alam, serta pembangunan tata dunia baru.

Menyaksikan film ini membuat kita terbelalak dengan kehebatan sang penulis sekaligus sutradara film ini, Peter Joseph. Orang ini sangat piawai mempengaruhi cara pandang dan cara berpikir orang kebanyakan dengan sebuah alur cerita yang singkat, padat komprehensif dan sistematik.

Terlepas dari kontroversi dan kebenaran ilmiah dibalik film ini, saya melihat sang sutradara adalah orang yang sangat hebat, orang yang sangat jenius. Sangat tidak mudah membuat sebuah film berdurasi sekitar 1,58 jam tapi mampu mempengaruhi cara berpikir orang. Kehebatan lain dari sutradara film ini adalah keberaniannya untuk mengungkapkan argumentasi bahwa isi ajaran agama kristen yang menjadi salah satu agama dengan penganut terbesar di dunia itu hanyalah sebuah konsepsi manusia yang diwariskan secara turun menurun sejak jaman Mesir Kuno. Hal ini berarti juga gugatan terhadap agama-agama samawi lainnya, termasuk Islam.

Film ini sungguh layak ditonton!

Sisi Tersembunyi Dari Keping Sejarah Dunia

Napoleon Bonaparte.

Napoleon Bonaparte, saat berperang di Timur Tengah tahun 1799 bermaksud akan melepaskan 1200 tentara Turki yang berhasil ditawan Perancis, ketika Perancis berhasil merebut Jaffa. Saat itu Napoleon sedang terserang influenza.

Saat menginspeksi pasukan, Napoleon terserang batuk berat, ia mengatakan "Ma sacre toux" ("Batuk sialan"). Perwira pendamping Napoleon merasa sang jenderal mengatakan "Massacrez Tous" ("Bunuh Semua").

Akibatnya, seluruh 1200 orang tawanan Turki itu dibunuh. Hanya karena batuk sang jenderal.



Patung Oscar.

Oscar, patung emas berbentuk ksatria yang sedang berdiri di atas gulungan film, adalah piala yang dimenangkan oleh para bintang film dalam upacara tahunan Academy Awards. Tapi mengapa patung itu dinamakan Oscar? Piala tersebut sebetulnya tidak mempunyai nama sampai tahun 1931.

Pada tahun 1931, Oscar Pierce, seorang petani Texas yang kaya, tanpa disangka-sangka "tampil". Keponakan perempuannya adalah seorang penjaga perpustakaan pada Academy of Motion Pictures Arts and Sciences. Suatu hari ia sambil lalu mengatakan bahwa patung ksatria itu mirip dengan pamannya, Oscar.

Seorang wartawan surat kabar kebetulan mendengar komentarnya dan menerbitkan sebuah cerita, dengan menyebutkan bahwa "karyawan-karyawan memberi julukan patung terkenal itu dengan nama "Oscar". Sejak itu nama Oscar menjadi resmi dan digunakan terus.



Teddy Bear.

Suatu hari, Presiden Theodore Roosevelt pergi berburu. Seekor beruang tertangkap dan diikat agar presiden dapat menembaknya, namun Presiden Roosevelt tidak mau membunuh beruang itu. Kisah ini menjadi terkenal ketika dilaporkan di surat kabar dan digambar dalam bentuk kartun.

Seorang laki-laki bernama Morris Michtom memiliki toko permen dan alat-alat tulis. Istrinya yang bernama Rose kadang-kadang membuat boneka beruang kecil yang diletakkan di jendela toko mereka. Morris melihat kartun beruang di koran dan mendapatkan ide. Dia minta istrinya membuat beberapa beruang khusus seperti yang ada dalam gambar kartun itu.

Lalu Morris menulis surat yang ditujukan ke Gedung Putih, menanyakan apakah beruang baru itu boleh diberi nama seperti nama Presiden. Presiden membalas surat itu, "Saya pikir nama saya tidak begitu berharga dalam bisnis beruang, tapi anda boleh saja menggunakannya."

Maka Morris meletakkan beruang-beruang baru itu di jendela tokonya, di sebelah gambar kartun. Boneka beruang itu dinamai dengan nama panggilan Presiden Roosevelt, Teddy. Dan sampai sekarang boneka beruang tersebut terkenal dengan nama "Teddy Bear".

Galileo Galilei.

Galileo Galilei, adalah orang yang mengalami kesulitan, baik semasa hidup maupun setelah mati. Saat kematiannya di tahun 1642, tubuhnya tidak langsung dikuburkan, melainkan tetap disimpan hingga tahun 1737, hampir seabad berikutnya.

Sebelum dikuburkan di Gereja Santa Croce, Florence, Italia, seorang bangsawan memotong tiga jari-jari Galileo sebagai "kenang-kenangan". Dua dari jari itu kemudian dimiliki oleh seorang dokter Itali, dan jari ketiga - sepotong jari tengah - saat ini berada di Museum Sejarah Ilmu Pengetahuan di Florence, Italia, dipajang menunjuk ke langit di atas tiang marmer.

Sumber :https://www.facebook.com/note.php?note_id=184828314888461

Love

Love
oleh Fajrin Muhammad pada 23 Februari 2011 pukul 0:36 ·

Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan..
Cinta adanya didalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yg lebih...
Ketika harapan dan keinginan yg berlebih akan cinta, maka yg di dapat adalah kehampaan..
Tiada sesuatu pun yg di dapat dan tidak dapat dimundurkan kembali..
Waktu dan masa tidak dapat dimundurkan kembali..
Waktu dan massa tidak dapat diputar mundur.
TERIMALAH CINTA APA ADANYA.

HOME-ME-ROOM
230211-01.35 WIB